Monday, December 27, 2010

Pasang Iklan


Ketentuan :
  1. Anda akan mendapat konfirmasi melalui Email. 
  2. Kategori iklan umum, sepanjang tidak mengandung unsur pornografi dan sara. 
  3. Kami tidak bertanggung Jawab terhadap isi iklan, kesemuanya menjadi tanggung jawab Anda. 
  4. Hanya iklan yang telah disetujui yang akan ditampilkan. 
  5. Terima kasih .!
Ukuran 300 x 250 Banner / Text
Pasang Iklan Ukuran 300x250, posisi pada kolom tengah Halaman utama.
1 Bulan, biaya Rp. 400.000,00- 
2 bulan, biaya Rp. 700.000,00- 

Ukuran 728 x 90 Banner / Text
Pasang Iklan Ukuran 728x90, posisi pada kanan atas semua Halaman.
1 Bulan, biaya Rp. 850.000,00-
2 Bulan, biaya Rp. 1.500.000,00-
 
Cara Pemesanan :
  1. Kirimkan Nama/Alamat Lengkap (Alamat Rumah/Perusahaan/Email)
  2. Konsep banner/text yang akan dipakai sebagai tampilan iklan serta alamat URL blog/website tujuan yang akan dipasang ke alamat Email - hdideas05@gmail.com
  3. Pembayaran dengan transfer Bank ( Rincian akan disertakan pada Email sebagai konfirmasi Pesanan )

PASANG IKLAN ........ !




tips membuat denah rumah

Tata letak dalam sebuah bangunan atau lazimnya disebut denah merupakan gambar yang utama dalam rancang bangun dan desain perumahan. Fungsi, dimensi serta komposisi sebuah ruangan dalam suatu desain adalah hal dasar yang dilakukan dalam tahapan preliminary design. Pada tahapan inilah keinginan pemilik rumah dengan imajinasi desainer bertemu, berkolaborasi membentuk model bangunan yang terbaik. Komunikasi dua arah menjadi sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjadi gap informasi atau misinterpretasi diantara kedua belah pihak. Pada kenyataanya, arsitek ataupun desainer sering "memaksakan" kehendaknya agar klien menuruti semua ide kreatif, atau rancangan yang telah dibuatnya. Dilain pihak, Owner atau pemilik lebih banyak komplain setelah bangunan rumah sudah dalam tahapan pelaksanaan. Karena ruanganya sempitlah, tidak cocokah, dan berbagai macam alasan lainya. Ini tentu akan menyulitkan pihak kontraktor pelaksana pembangunan rumah tersebut.

Ada beberapa tips yang bisa dipakai untuk pemilik rumah yang akan membuat rancangan denah
1. Buatlah daftar kebutuhan ruangan yang diperlukan. Misalnya, berapa jumlah kamar tidur, kamar mandi, dapur, maupun ukuranya jika diperlukan.
2. Buatlah komposisi sederhana yang anda inginkan di rumah anda. Misalnya, di depan ada kamar tidur tamu dan kamar mandi, dapur dibelakang dijadikan satu dengan ruang makan, atau ada taman dibelakang, dan sebagainya.
3. Buatlah daftar penghuni atau rencana jumlah orang yang menempatinya.
4. Jangan meniru denah rumah orang lain, atau lihat di brosur promosi perumahan karena setiap rumah itu unik, tergantung dari pemiliknya. Strata sosial, budaya, kondisi ekonomi, jumlah anggota keluarga tentunya berbeda satu sama lainya.


5. Jadikan desainer, arsitek atau konsultan sebagai partner anda. Komunikasi dua arah harus bisa terjalin dengan baik. Jika anda merasa diawal tidak komunikatif, sebainya anda mencari saja desainer lainya.

Rumah adalah investasi masa depan. Jangan pernah salah dalam merencanakan. Satu kesalahan di awal, ratusan bahkan jutaan biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan.
Jadi selamat membuat denah.

Salam,
Desk Indonesia

Thursday, December 16, 2010

Konsep Dasar Design Tritisan

Tritisan merupakan bagian dari bangunan atap tambahan yang berdiri sendiri atau bisa juga berupa perpanjangan dari atap utama [Sukawi,2008].
Konsep topi atau caping mendasari cara kerja tritisan yaitu :
Membentuk bayangan yang menutupi lubang dinding. Melalui tritisan, sinar matahari yang masuk diperkurang kuantitas dan kualitasnya. Tritisan bisa berkedudukan mendatar atau vertical. Kedua-duanya mempunyai alasan. Tergantung sinar mana dan yang bagaimana yang boleh masuk ruangan atau tidak [Lippsmeier, 1994]
Salah satu fungsi bukaan yang dihadirkan pada bangunan, adalah untuk mendapatkan penerangan alami. Dari usaha ini menimbulkan 2 bagian dari penerangan alami : 
  • Cahaya matahari
  • Sinar matahari.
Cahaya matahari adalah terang yang dihasilkan dari terang langit.
Sinar matahari adalah terang yang dihasilkan dari radiasi matahari secara langsung.

Dalam perencanaan dan perancangan bangunan, diusahakan untuk memasukkan cahaya matahari semaksimal mungkin, sedangkan sinar matahari ini diusahakan agar tidak masuk ke dalam ruangan.
Untuk itulah kehadiran tritisan sangat perlu terhadap lubang dinding pada bangunan. Tritisan yang baik harus dapat memenuhi tuntutan tersebut, yaitu memasukkan cahaya matahari semaksimal mungkin dan mencegah sinar matahari yang masuk pada melalui lubang dinding pada bangunan
Sesuai fungsinya untuk merespons sinar dan cahaya matahari, jenis tritisan digolongkan menurut dua prinsip dasar sebagai berikut [Mangunwijaya, 1997]
Prinsip Payung atau Perisai (Prinsip Pembayangan), sebagai contoh :
  1. Atap rapat yang lazim diterapkan rumah selasar, galeri, doorloop,dsb
  2. Penjulangan pada cucuran (tritisan)
  3. Kerai, tanda jendela dsb
  4. Vegetasi (bougenvile, tanaman rambatan, hiasan)
  5. Papan atau bidang yang dapat diatur pada poros vertikal (jalusi)
  6. Penggunaan jendela rapat (blinden) dsb
Prinsip penyaringan cahaya, sebagai contoh melalui : 
  1. penggunaan Kerai
  2. Krepyak (louver,jalousie)
  3. Kisi-kisi, Kerawang (rooster)
  4. Dedaunan tanaman
  5. Pergola
  6. Dinding tabir dengan papan-papan horisontal (horizontal overhang)
Tritisan memang sangat diperlukan, mengingat fungsi elemen in sangat signifikan dalam memberikan kenyamanan bagi penghuni. Namun seiring dengan perkembangan gaya arsitektur yang semakin beragam, hal ini menyebabkan desain tritisan diciptakan sesuai dengan gaya arsitektur yang dilekatinya.
Pada kenyataannya beberapa desain tritisan yang dipakai pada rumah yang berkembang saat ini kurang mampu bekerja sesuai dengan fungsinya, sehingga sinar, cahaya matahari dan hujan tidak terespon dengan baik. 

Tuesday, December 14, 2010

Puzzle House

facade puzzle house
Perkenalan saya dengan Yu Sing, salah satu arsitek muda Indonesia yang namanya cukup diakui bahkan masuk ke dalam 50 besar arsitek Indonesia, adalah dari proyek Puzzle House ini. Rumah experimental karya Yu Sing ini merupakan tantangan tersulit yang pernah saya kerjakan selama karir saya sebagai kontraktor. Dengan desainnya yang banyak mengekspos struktur, sehingga pada saat pembuatan bekisting benar-benar harus rapi dan proses pengecoranpun harus diperhatikan dengan benar agar bisa menghasilkan beton yang rapi. Ditambah dengan lantai yang split level dan request dari pemilik yang elevasi lantai dan jumlah tangga harus benar-benar presisi karena terkait dengan fengshui, sehingga benar-benar menuntut ketelitian yang tinggi agar kesalahan bisa diminimalkan (saya tidak berani bilang pekerjaan tim saya benar-benar sempurna tanpa cacat, tapi sebisa mungkin sesuai dengan harapan dari pemilik rumah dan Yu Sing selaku arsiteknya).

grassblock sebagai dinding
Rumah ini menggunakan grassblock untuk material facade-nya dan pada setiap lobang grassblock yang berjumlah lebih dari 3000 lobang dipasang kaca 4mm berukuran 4 x 4 cm dikombinasikan dengan kawat nyamuk sebagai sirkulasi udaranya (kelihatannya mudah tapi rumit dalam pengerjaannya). Pada awalnya ada kekuatiran apakah grassblock yang biasanya digunakan untuk penutup carport kuat menahan beban vertikal dan harus menngunakan material apa sebagai perekatnya, namun setelah diujicobakan pada satu modulnya, hasilnya cukup memuaskan, bahkan bahan perekatnya yang berwarna putih memberikan tampilan seperti jahitan pada facade-nya yang didominasi warna abu-abu beton. Untuk rangka modul-modulnya digunakan material baja, kombinasi antara IWF sebagai kolom penahannya dan besi siku sebagai frame dari modulnya.


bronjong besi dan batu
Desain Yu Sing untuk rumah ini juga banyak mengaplikasikan material bekas (limbah) yang mungkin dianggap orang nyeleneh tetapi apabila diterapkan menghasilkan suatu karya seni yang menambah keindahan dan keunikan puzzle house ini, salah satunya adalah penggunaan botol bekas bir yang dimasukkan kedalam bronjong besi (pada gambar sebelah baru bronjong-nya saja, botol birnya belum disusun).Ada juga bagian dinding yang dipasang genteng bekas yang disusun menerus dari dinding teras sampai ke taman bagian tengah. Mungkin gambar pada saat puzzle house ini sudah selesai yang bisa berbicara lebih banyak, namun untuk saat ini baru 3 gambar yang saya pajang, sisanya masih surprise.

Selamat bangun rumah!

Sunday, December 12, 2010

Desain Ruko berlokasi di Bali

Desain dibawah ini merupakan desain ruko yang rencananya akan dibangun di daerah Bali. Lantai 1 rencananya akan dijadikan sebagai dapur serta toko dan pada lantai 2 nya akan digunakan sebagai ruang tidur dan cafe. Untuk lokasi cafe dapat dijangkau melalui tangga putar yang berada tepat disamping bangunan ruko!

Desainnya merupakan campuran art deco (Pada railing lantai 2) dan minimalis (pada tampilan fasad serta pada kusen-kusennya).










Tampak Depan Ruko










Perspektif 1 Ruko










Perspektif 2 Ruko










Tampak samping Ruko

Thursday, December 9, 2010

Pasangan Beton Ferocemen untuk Saluran Irigasi Pertanian

Untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kehilangan air karena kebocoran (leakage) dan rembesan (seepage) sering saluran dilapisi dengan bahan yang tahan terhadap gerusan air.
Pelapisan saluran atau sering dinamakan dengan lining saluran (canal lining) juga bertujuan untuk memantapkan stabilitas tanggul.
Pelapisan ini dapat berupa pasangan dari batu, bata merah, beton atau baja (untuk talang dan sipon).
Sebenarnya peliningan/pasangan diperlukan apabila kehilangan air akibat perkolasi tinggi dan kemiringan tanah lebih dari 1,0 sampai 1,5%.
Sering lining hanya digunakan untuk saluran tersier dan hanya sebagian kecil digunakan disaluran irigasi kuarter karena para petani diperbolehkan mengambil secara langsung dari saluran ini, namun apabila diberi pasangan biasanya di setiap pemilikan sawah saluran diberi gorong-gorong kecil untuk mengalirkan air ke petak sawah. Saluran pembuang juga jarang diberi pasangan.
Rehabilitasi / perbaikan bendung atau bangunan pengambilan bebas, saluran tersier, kuarter (termasuk lining saluran) dan bangunan lainnya, seperti: box bagi, siphon, talang, bangunan terjun, pintu, bangunan ukur, dan lain sebagainya.
Dari hasil pengamatan di lapangan bahwa sebagian besar komponen kegiatan yang dilaksanakan adalah lining saluran. Pasangan yang digunakan pada lining saluran pada umumnya pasangan batu dan sebagian kecil menggunakan pasangan beton.
Biaya untuk pelaksanaan lining saluran ini berbeda-beda tergantung dimensi saluran, harga satuan bahan serta
upah setempat.



Ferocement adalah merupakan material varian dari beton bertulang, namun tebalnya hanya sekitar 10 - 40 mm, dan pada ferosemen sebagai tulangan digunakan jaringan k a w a t (w ir e m e s h ), sejauh ini jaringan kawat telah menjadi pilihan utama lapisan pada ferosemen. Dari pelaksanaannya tersebut sebenarnya penggunaan lining saluran dengan memakai pasangan beton (ferocement) lebih murah dan ekonomis dibandingkan dengan lining saluran memakai pasangan batu kali.

Proporsi campuran ferosemen yaitu :
Rasio Semen – Pasir (dalam berat) = 1 : 2
Air dalam proses pencampuran harus tepat beratnya untuk mengontrol rasio air – semen.
Rasionya yaitu :
Rasio Air – Semen (dalam berat) = 35% sampai dengan 50%
Rasio air dan semen harus serendah mungkin dan slump tidak lebih dari 6 cm.
Tiang penguat untuk besi – semen terbuat dari tiang baja berdiameter 6 mm dengan kualitas yang baik
Kawat Ayam Umumnya jenis dan ukuran dari kawat baja antara lain kawat besi berlapis seng, jalinan kawat ayam ataupun kawat bentuk jajaran genjang dapat digunakan. Semua kawat ayam harus sesuai dengan standar kualitas SII atau dengan standar lain yang setara. Kawat ayam harus bebas dari bahan organik, lemak, minyak, korosi dan bahan lain yang mengurangi kekuatan adhesifnya

Ada dua metode pelaksanaan lining saluran dengan pasangan beton (ferocement) yaitu:
  1. Mencetak beton untuk pasangan saluran di tempat tertentu dan Ada sedikit perbedaan pengertian liningsaluran ferocement yang dilaksanakan dengan yang diinginkan. Ferocement yang dilaksanakan di daerah pada umumnya merupakan pasangan beton dari campuran pasir, batu pecah dan portlant-cement serta besi beton (tulangan), sementara yang semestinya adalah ferocement yang berbahan pasir, portlant-cement, besi tulangan dan kawat ayam, tanpa batu pecah, sebagaimana yang dianjurkan di pedoman Teknis rehabilitasi JITUT ( Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani ) dan JIDES ( Jaringan Irigasi Desa )
  2. Pasangan beton dicor ditempat atau di saluran (in-situ). Pada metode pertama dapat dilakukan dengan persyaratan bahwa ada areal atau tempat yang luas untuk pencetakan dan juga memerlukan tenaga yang cukup untuk mengangkat atau mengangkut beton cetak ke saluran yang akan dilining. Sementara untuk metode yang kedua pelaksanaan pencetakan langsung di saluran yang akan dilining dan ini memang memerlukan keahlian yang khusus dan beberapa cetakan dimensi yang harus dipersiapkan dahulu, namun ini lebih cepat pelaksanaannya dan tidak memerlukan tempat khusus seperti di metode yang pertama.
Mencetakan beton ferosemen
rangka penguat beton ferosemen in-situ
lokasi beton ferosemen in-situ
Pasangan batu kali
Dalam pelaksanaan peliningan dengan memberi pasangan sebaiknya tanggul saluran dipadatkan terlebih dulu, agar pasangan lebih stabil. Tebal pasangan batu sekurang-kurangnya 20 cm, sementara bila menggunakan pasangan dari beton ferosement jauh lebih tipis sekitar 7 – 10 cm. Pasangan sebaiknya diberi koperan pada ujung atau dasarnya (lihat pada gambar detil pasangan).
Pasangan (lining) ferocement yang berbahan pasir, portlant-cement, besi tulangan dan kawat ayam, tanpa batu pecah ini sebenarnya lebih kuat terhadap gaya tarik, sehingga dengan adanya kawat ayam ini akan memberi kekuatan ganda. Oleh karena itu sebaiknya dalam pelaksanaan lining saluran tepat apabila menggunakan ferocement, karena praktis
Penggunaan ferocement ini belum banyak diaplikasikan, hal ini merupakan hal kebiasaan saja di daerah bahwa masyarakat yang masih belum merasa pas dengan pasangan beton (ferocement) dibandingkan dengan pasangan batu kali yang dimensinya lebih besar dan kelihatan kokoh menurut mereka.

PEDOMAN TEKNIS REHABILITASI JARINGAN TINGKAT USAHATANI (JITUT) / JARINGAN IRIGASI DESA (JIDES) 2010
Buletin PLA Edisi Juni 2008

Wednesday, November 24, 2010

Cubic House

facade
Salah satu proyek rumah tinggal yang sedang memasuki tahap finishing, yang sedang saya tangani adalah cubic house yang terletak di perumahan Alam Sutra-Serpong Tangerang. 

Rumah untuk pasangan muda dengan seorang anak yang masih balita ini di desain dengan memiliki taman di bagian samping rumah yang menerus dari bagian depan hingga belakang. Dengan satu outdoor dining untuk acara keluarga, seperti pesta ulang tahun dan kumpul-kumpul keluarga.

area taman
Cubic house ini berdiri di atas lahan seluas 235m2 terdiri dari 5+1 KT, 3+1 KM, dapur, gudang, ruang makan, dan ruang keluarga di lantai dasar dan lantai atas. Kamar tidur utama menggunakan lantai parquette, sedangkan ruangan lainnya menggunakan keramik. Kusen-kusen menggunakan alumunium dengan daun pintu kombinasi solid dan double teakwood.

Rumah ini direncanakan selesai pada akhir bulan November ini ataupun apabila ada perubahan-perubahan minor maka akan selesai diawal bulan Desember tahun 2010 ini. Beberapa foto dari proses finishing (setelah selesai akan di update).





Artikel lanjutan dapat dibaca di http://blog.bangunrumah.co.id/2011/02/cubic-house/ dan http://bangunrumah.co.id/projdetail.php?id=28, untuk gallery foto bisa di lihat di www.facebook.com/almegakaryajaya

Selamat bangun rumah!

Sunday, October 31, 2010

Book Launching: 50 Indonesian Architects Emergings

Buku 50 Indonesia Architects Emergings
Tanggal 28 Oktober 2010 yang lalu, saya menghadiri undangan peluncuran buku karya Imelda Akmal, yang di adakan di Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan. Saya diundang oleh Yu Sing (Genesis), arsitek muda dari Bandung, yang beberapa rumah tinggal hasil desainnya dikerjakan oleh saya.

Walaupun saya datang terlambat 1 jam dikarenakan macet yang lumayan parah dan juga diperparah karena hujan mulai mengguyur kota Jakarta ini, saya masih sempat melihat Yori Antar sebagai pembicara pada acara ini.


Yori Antar menerima buku sebagai bentuk penghargaan
Cukup menyenangkan melihat banyak arsitek-arsitek terkenal berkumpul di dalam 1 ruangan, dan bukan hanya dari Jakarta saja, karena ternyata salah satu arsitek terkenal kenalan saya dari Surabaya juga datang yaitu Enoch Muljono (Das Quadrat), karena bersama partnernya merupaka salah satu arsitek yang masuk di dalam buku ini. Beberapa arsitek yang terlihat, antara lain: Yori Antar (speaker), Ridwan Kamil (dari Urbane, Bandung), Enoch Muljono dan Aditya Tan (dari Das Quadrat, Surabaya), Yu Sing (Genesis, Bandung), Wilis Kusuma, dan banyak lagi.

Dalam buku ini mengupas arsitek-arsitek Indonesia dari segala angkatan yang dinilai telah memberikan sumbangsih bagi ranah arsitektural Indonesia, latar belakang pendidikan mereka, pencapaian yang telah mereka raih, dan beberapa hasil karya mereka ditampilkan di buku ini. Semoga dengan keluarnya buku ini semakin memacu kreativitas para arsitek muda dengan berkolaborasi dengan para kontraktor yang kompeten, sehingga bisa menghasilkan bangunan-bangunan, yang bukan hanya bermutu tinggi dan indah saja, tetapi juga efisien, ramah lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Monday, October 25, 2010

Krisis SDM di bidang konstruksi

Sudah beberapa lama ini saya memiliki kekuatiran akan masa depan sektor konstruksi di Indonesia, bagaimana tidak kuatir, saat ini sulit sekali buat saya mencari tenaga lulusan teknik sipil yang berkualitas. Jangankan yang memiliki kompetensi dan kualitas yang sesuai dengan harapan saya, mencari yang biasa-biasa saja sudah susah. Hal ini dikarenakan peminat jurusan teknik sipil maupun teknik arsitektur mengalami penurunan yang sangat drastis, kalah dibandingkan dengan jurusan teknik industri atau teknik informatika yang sedang naik daun di era informasi digital ini. Bahkan saat saya berusaha mencari ke beberapa universitas yang memiliki jurusan teknik sipil, saya dibuat kaget karena ada yang jumlah mahasiswanya dalam satu angkatan hanya berjumlah 9 orang (ck..ck...ck...). Jelas ke depannya Indonesia akan mengalami krisis tenaga kerja di sektor konstruksi, bila hal ini dibiarkan saja maka dalam 10 tahun ke depan, tenaga kerja ahli di bidang konstruksi mungkin harus di impor juga dari negara-negara tetangga (atau malah harus impor juga dari China, walah-walah semuanya made in China).

Padahal saya melihat sektor konstruksi ini, makin berkilau karena Indonesia tetap masih berkembang apalagi bila wacana pemindahan ibukota dari Jakarta terwujud, jelas sektor usaha konstruksi semakin menggeliat. Bukan hanya proyek-proyek skala besar, tetapi proyek rumah tinggal satuanpun akan membludak. Bila ini terjadi dan tidak dibarengi dengan tenaga ahli yang kompeten (serta jujur) maka kontraktor-kontraktor yang ada akan semakin lebih buruk kualitasnya (terutama untuk kontraktor rumah tinggal yang citra yang melekat di masyarakat sudah kurang baik, karena seringnya muncul kasus kontraktor "nakal". Bahkan baru-baru ini saya dihubungi berkaitan dengan proyek rumah tinggal yang pemborongnya "nakal", dan diminta untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah ditinggal oleh pemborong tersebut).

Harapan saya semoga krisis tenaga ahli yang kompeten ini tidak berlangsung terus-menerus, namun pada angkatan tahun 2011 nanti jumlah mahasiswa yang berminat pada jurusan teknik sipil menjadi bertambah lagi, seperti pada angkatan saya yang sampai berjumlah 290 orang. Semoga.......

Sunday, October 24, 2010

Rumah minimalis bojong

rumah minimalis bojong
Rumah bernuansa minimalis ini didesain untuk keluarga Bapak Hendriansyah, sebuah keluarga kecil dengan 1 balita. Rumah yang berlokasi di Bojong ini didesain untuk mengakomodir kebutuhan akan rumah tinggal yang nyaman serta terhindar dari banjir yang kerap kali menyerang setiap kali musim hujan.

Rumah ini terdiri dari 1 kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam yang terletak pada lantai 2 dengan jendela menghadap ke jalan, 2 kamar tidur anak yang menghadap taman bagian tengah, serta kamar mandi dengan bukaan ke taman belakang.

Rumah kecil tapi asri ini memiliki carport untuk 1 buah mobil, dapur bersih dan dapur kotor, 1 kamar tidur pembantu dan 1 kamar mandi pembantu. Dengan pemilihan warna putih dan abu-abu dengan warna hijau olive sebagai aksen pada bagian facadenya. Untuk mempercantik bagian facade, dinding ada yang di finish camprot dan halus untuk mempercantik tekstur bangunan. Bangunan selesai dalam waktu 6 bulan.



rumah minimalis bojong

rumah minimalis bojong

rumah minimalis bojong


bagian interior

bagian interior

bagian interior

bagian interior

bagian interior dapur
Foto bersama pemilik rumah

Saturday, October 23, 2010

Rumah Adat Sasak lombok NTB

Salah satu bentuk dari bukti kebudayaan Sasak adalah bentuk bangunan rumah adatnya.
Rumah bukan sekadar tempat hunian yang multifungsi, melainkan juga punya nilai estetika dan pesan-pesan filosofi bagi penghuninya, baik arsitektur maupun tata ruangnya.
Rumah adat Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak sekitar 1,5 - 2 m.
Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang, dindingnya dari anyaman bambu, hanya mempunyai satu berukuran kecil dan tidak ada jendelanya.
Ruangannya (rong) dibagi menjadi inan bale (ruang induk) yang meliputi bale luar (ruang tidur) dan bale dalem berupa tempat menyimpan harta benda, ruang ibu melahirkan sekaligus ruang disemayamkannya jenazah sebelum dimakamkan.
Ruangan bale dalem dilengkapi amben, dapur, dan sempare (tempat menyimpan makanan dan peralatan rumah tangga lainnya) terbuat dari bambu ukuran 2 x 2 meter persegi atau bisa empat persegi panjang. Selain itu ada sesangkok (ruang tamu) dan pintu masuk dengan sistem geser.
Di antara bale luar dan bale dalem ada pintu dan tangga (tiga anak tangga) dan lantainya berupa campuran tanah dengan kotoran kerbau atau kuda, getah, dan abu jerami. Undak-undak (tangga), digunakan sebagai penghubung antara bale luar dan bale dalem.
Material yang dibutuhkan untuk membangun rumah antara lain:
kayu-kayu penyangga, bambu, anyaman dari bambu untuk dinding, jerami dan alang-alang digunakan untuk membuat atap, kotaran kerbau atau kuda sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai, getah pohon kayu banten dan bajur, abu jerami, digunakan sebagai bahan campuran untuk mengeraskan lantai.

Wednesday, October 13, 2010

Bangunan Tahan Gempa

INDONESIA KEMBALI MENANGIS..........
BENCANA DEMI BENCANA SEOLAH TANPA HENTI........

Marilah Kita semua menundukkan kepala sejenak
untuk mendoakan saudara2 kita yang sedang tertimpa bencana, semoga mereka diberi ketabahan dalam menerima cobaan ini....!

Sedih rasanya melihat saudara kita di Padang Sumatera Barat harus menjalani hidup yang begitu berat pasca gempa berskala 7,6 SR yang meluluhlantakkan seisi kota tersebut. Hingga saat ini lebih dari 500 orang meninggal, ribuan lainnya luka-luka dan kehilangan tempat tinggal. 


Mungkin jumlah korban masih akan bertambah setelah proses evakuasi selesai. Hanya manusia yang tidak punya hati nurani yang tidak sedih melihat peristiwa ini.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya ada 200 orang korban tewas dan 500 bangunan hancur akibat gempa berkekuatan 7,6 Scala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu (30/9) sore.

Data yang diperoleh pada pukul 02.00 WIB itu, diperkirakan akan terus bertambah mengingat ratusan orang masih belum diketahui nasibnya karena tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

Laporan yang masuk sementara ada sekitar 100-200 korban tewas, 500 bangunan rusak atau hancur. Ada sekitar seratus orang lagi yang masih tertimbun di bawah reruntuhan bangunan, baik yang ada di sekolah maupun di bawah reruntuhan sejumlah gedung itu.

Ada banyak pertanyaan yang harus kita renungkan bersama, Kenapa begitu banyak korban ?, apakah tidak ada cara untuk mengurangi jumlah korban bila terjadi hal yang sama dikemudian hari ? memang bencana alam diluar kuasa manusia tapi kita diwajibkan untuk ikhtiar,

Dari sisi bangunan yang ada kita melihat banyak sekali bangunan yang rusak  baik sebagian maupun keseluruhan.

Dampak gempa apapun tergantung pada sejumlah faktor dengan besaran yang berbeda-beda, Faktor ini semua :
  • Intrinsik gempa bumi - yang besar, tipe, lokasi, atau kedalaman;
  • Kondisi geologi di mana efek yang dirasakan - jarak dari peristiwa, jalur gelombang seismik, jenis tanah, kejenuhan air tanah, dan
  • Kondisi masyarakat bereaksi terhadap gempa - kualitas konstruksi, kesiapan rakyat, atau waktu dalam sehari (misalnya: jam sibuk).
Apakah sudah ada semacam tekhnik konstruksi yang dikembangkan di Indonesia yang sudah bisa diterapkan dalam membuat bangunan yang tahan gempa? Apakah ITB atau perguruan tinggi lainnya sudah melakukan penelitian dan memiliki hasil penelitian yang langsung bisa diterapkan oleh mereka yang berkecimpung di bidang konstruksi? Apakah para tukang insinyur yang berhubungan dengan masalah konstruksi sudah benar-benar memahami desain konstruksi yang tahan gempa?"
 
Kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalah "YA", maka masalahnya menjadi cukup mudah.. Tetapi kalau jawaban dari semua pertanyaan itu adalan "TIDAK", maka itu artinya masih banyak masalah yang memang harus dibenahi.

Indonesia telah mempunyai peraturan gempa yang modern. Dalam membuat peraturan tersebut para ahli telah mempelajari berbagai sumber dan besaran gempa yang pernah terekam, disertai kedalaman dan jenis patahan batuan.

Teknik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum perguruan tinggi, sayangnya para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan yang ada. Kesadaran pemilik proyek akan kualitas struktur bangunan pun belum banyak muncul. Kebanyakan dari mereka masih terlalu berkonsentrasi pada nilai ekonomi proyek dan keindahan gedung. Pengetahuan para arsitek sendiri tentang struktur tahan gempa masih sangat terbatas , demikian juga dengan masyarakat kadang mereka tidak perduli dengan kualitas design rumah mereka , yang terpenting adalah keindahan dan keindahan.

Teryata kita bisa melihat sesuatu yang kontradiktif antara teori dan praktik di lapangan. Di satu sisi Indonesia telah memiliki peraturan gempa yang modern, tekhnik gempa pun sudah masuk dalam kurikulum, tetapi di sisi lain para praktisi masih lambat dalam mengadopsi peraturan tersebut dan masih banyak arsitek yang pengetahuannya tentang struktur tahan gempa masih sangat terbatas. Artinya, peraturan hanya tinggal peraturan, kurikulum hanya tinggal kurikulum, soal penerapannya mungkin hanya sebatas HITAM DIATAS PUTIH tapi kenyataannya masih jauh dari harapan. 

Kita bisa belajar dari Jepang dalam penanganan masalah bencana khususnya gempa.


9 tahun lalu, Kobe juga tergoyang gempa dengan kekuatan 7,3 Magnitude. Korbannya adalah 43 ribu orang terluka parah, 6.400 kehilangan tempat tinggal, 7.500 gedung terbakar, dan 350 ribu orang dievakuasi (The Japan Journal, 2004). Dua kasus gempa di Jepang tersebut tergolong besar, sementara gempa kecil sudah merupakan menu rutin masyarakat Jepang. Bagaimana kita belajar dari mitigasi bencana gempa di Jepang?
Model pembangunan pascagempa
The Japan Journal edisi Desember 2004 kebetulan juga mengungkap bagaimana kita dapat belajar dari penanganan gempa di Kobe. Edisi ini ditujukan untuk memperingati sepuluh tahun gempa Kobe yang terjadi pada 17 Januari 1995 yang lalu. Ada beberapa aspek penting dalam pembangunan pascagempa di Kobe.

Pertama
adalah langkah penyelamatan dan pemulihan. Dalam rangka penyelamatan korban gempa di Kobe, pada hari pertama terdapat sebanyak 20 ribu relawan, namun dalam tiga bulan jumlah relawan menjadi 1,13 juta orang. Dan, secara total telah mencapai 1,4 juta relawan. Mereka bertugas membersihkan puing-puing gempa, menjembatani antara pemerintah dan korban, menyediakan makanan, dan lain sebagainya.

Memang diakui bahwa persoalan banyaknya jumlah relawan tersebut juga ada, mengingat tidak semua relawan punya pengalaman dan keahlian. Sehingga, konflik pun muncul. Namun bagi Jepang waktu itu, justru nilai kesetiakawanan (volunteerism) itulah yang penting. Semangat untuk membantu sesama itulah yang mereka junjung. Karena itulah tahun 1995 disebut sebagai sebagai Year One of Volunteerism.

Kedua
adalah rekonstruksi. Pada Juli 1995, pemerintah baru mengeluarkan Hyogo Phoenix Plan, yang tidak saja mengembalikan infrastruktur dan pelayanan sebagaimana sebelum gempa. Lebih dari itu, mereka berorientasi pada creative reconstruction yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan era baru dan masyarakat matang (drive to maturity). Tampaknya mereka meminjam kerangka Rostow dalam model pembangunannya. Mereka punya visi ''mewujudkan masyarakat baru menyongsong abad 21, dan menciptakan kota tahan gempa sehingga warga bisa merasa confident''.

Yang jauh lebih penting adalah cita-cita mature society tersebut, dimana upaya membangun creative civil society yang berbasis kerja sama antara warga dan pemerintah menjadi visi besarnya. Termasuk dalam rekonstruksi ini warga dilibatkan dengan diberi kesempatan membentuk Komite Rekonstruksi yang didampingi konsultan profesional. Mereka sebagai mitra pemerintah dalam rekonstruksi ini. Sehingga, langkah pertama pemerintah dalam rekonstruksi ini adalah mengundang warga mendiskusikan proyek rekonstruksi fisik. Baru pada tahap kedua diskusi sosial-ekonomi.

Dalam tiga tahun, seluruh infrastruktur, seperti jalan, rel kereta api, dan sarana komunikasi lainnya selesai, dan bahkan jauh lebih bagus dari sebelumnya. Begitu pula lapangan kerja dan perumahan baru telah dibuka, serta creative civil society terbentuk. Dan, dari survey terhadap korban bencana, ditemukan bahwa 82,8 persen responden mengatakan sudah pulih. Jadi, tidak hanya rekonstruksi fisik dan ekonomi yang terjadi, tetapi juga rekonstruksi sosial-politik.

Ketiga
adalah keselamatan dan keamanan. Pascagempa pemerintah Kobe mendorong adanya komunitas pencegahan bencana dimana warga disiapkan untuk siap setiap saat ketika terjadi gempa. Selain itu langkah antisipasi bencana kemudian menjadi agenda nasional dengan mempersiapkan jaringan komunikasi yang lebih baik yang kondusif pada saat-saat darurat. Ini mengingat mereka sadar bahwa langkah pemerintah Kobe pada saat bencana terjadi dianggap lambat karena karena lemahnya sistem komunikasi darurat. Perbaikan sistem ini ternyata berhasil ketika Oktober 2004 lalu, Niigata dihantam gempa. Dalam tujuh menit, angkatan
bersenjata Jepang sudah bertindak dan 30 menit kemudian informasi sudah terkumpul. Lalu, pemerintah provinsi lainnya, Hyogo, langsung mengirim ahli pemulihan gempa, pembangunan perumahan darurat, menilai tingkat bahaya rumah yang rusak, menyediakan tim kesehatan, serta pelayanan spiritual dan psikologi.

Model penyuluhan gempa
Masyarakat Jepang kini sangat sadar betapa gempa setiap saat mengancam. Ini adalah wujud dari keberhasilan penyuluhan gempa. Saat ini, tidak hanya konstruksi rumah dan gedung yang banyak dibuat tahan gempa, serta bagaimana cara menata peralatan furniture supaya tidak jatuh, tetapi juga mereka telah disiapkan dengan langkah-langkah dalam menghadapi gempa. Langkah-langkah praktis tersebut dikenalkan di sekolah-sekolah dasar, termasuk bagi setiap warga asing yang akan tinggal di Jepang.

Disamping sering berupa peragaan, juga disebarkan buku kecil yang berisi prosedur darurat gempa dalam bentuk gambar dan tulisan yang singkat, padat, menarik, dan mudah dipahami. Sebagai contoh, di Jepang, diajarkan bahwa langkah pertama adalah mencari selamat dengan diam di bawah meja dengan bantal di atas kepala. Ini dimaksudkan untuk melindungi kepala dari benda-benda yang mungkin jatuh dan mengenai kepala kita. Ini berbeda dengan di Indonesia, yang terbiasa langsung lari keluar gedung atau rumah yang ditujukan untuk menghindari reruntuhan. Selain itu, di Jepang, sebagian dari mereka juga dianjurkan untuk cepat membuka pintu, namun hanya untuk mempermudah akses keluar setelah gempa berhenti, dan bukan untuk lari keluar gedung.

Langsung keluar gedung dianggap lebih beresiko, daripada diam di bawah meja. Ini mengingat banyaknya gedung-gedung tinggi di Jepang. Bila api kompor masih menyala, sangat dianjurkan untuk lebih dulu mematikan gas, dan kalau api sudah mulai menyala besar sebagai tanda kebakaran mereka mesti mematikan dengan pemadam kebakaran yang harus disediakan di setiap rumah. Dalam buku kecil tersebut juga dijelaskan soal tsunami. Ini dikhususkan bagi mereka yang tinggal di dekat pantai. Begitu terjadi gempa, langkah pertama harus mencari tempat atau lahan yang tinggi. Tsunami biasanya datang begitu cepatnya setelah gempa.

Seluruh prosedur seperti itu sudah mendarah daging pada masyarakat Jepang. Tentu ini merupakan salah satu keberhasilan program penyuluhan antisipasi gempa. Hal ini ditambah lagi dengan peran televisi yang selalu menyiarkan warning yang diberikan lembaga-lembaga riset yang ada. Begitu terjadi gempa, dalam kurang dari dua menit telah ada tulisan di setiap program TV bahwa telah terjadi gempa dengan rincian kekuatannya. Tidak hanya gempa, bencana angin taifu juga selalu mengancam. Namun, angin taifu dapat lebih dini terdeteksi dan disiarkan TV seminggu sebelumnya. Pergerakan angin taifu di pasifik selalu diperlihatkan di layar TV setiap saat, sehingga kita tahu dimana posisi angin taifu. Artinya, masyarakat memang telah disiapkan untuk menghadapi bencana, dengan sistem deteksi dini, sistem diseminasi informasi, serta prosedur standar saat terjadi bencana.

Namun, meskipun sudah begitu maksimalnya upaya untuk mitigasi bencana, Jepang masih kewalahan juga menghadapi bencana seperti gempa yang terjadi di Niigata, serta serangan taifu selama September-Oktober yang lalu. Apalagi bagi kita yang memang kurang siap dan kurang peduli akan hal-hal seperti itu.

Karena itu, hikmah terbesar yang bisa kita ambil dari kasus gempa ini adalah bahwa pemerintah Indonesia harus mulai sadar tentang pentingnya mitigasi bencana alam. Dari mulai sistem deteksi dini yang memang mengandalkan riset, sistem informasi darurat, manajemen rehabilitasi pascagempa, serta penyuluhan gempa. Bencana memang di luar kehendak kita, sehingga yang bisa kita lakukan adalah memaksimalkan usaha antisipasi untuk meminimalkan dampak yang bisa terjadi akibat bencana yang mungkin terjadi.

Saturday, October 9, 2010

Mengenal Google SketchUp software desain grafis 2D dan 3D



Google Sketchup 3D modeling for everyone

Google SketchUp adalah sebuah perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh Google.

Bagi kamu hobby mendesain rumah tapi tidak memiliki latar belakang pendidikan arsitektur, menggambar model 3 dimensi merupakan kesulitan yang cukup merepotkan.

Google Sketchup merupakan pilihan tepat sebagai aplikasi untuk membuat model 2D dan 3D desain rumah, baik secara interior maupun secara eksterior.
Software ini ditujukan untuk penggunan umum, desainer 3D, seperti kalangan arsitek, sipil atau desainer 3D lainnya. Selain mudah digunakan, aplikasi ini tidak membutuhkan spesifikasi tinggi, tampilan desainnya bagus tanpa perlu di render dulu, serta mampu mengimpor file 3D populer dan gratis.

Google Sketchup cukup fleksible dan tersedia secara gratis serta bebas di download di situs resmi Google Sketchup. 

Spesifikasi Komputer standart :
  • 2+ GHz processor, 2+ GB RAM, 500 MB of available hard-disk space.
  • 3D class Video Card with 512+ MB of memory or higher. 
  • the video card driver supports OpenGL version 1.5 or higher
  • OS: Windows XP, Vista, Windows 7

Wednesday, October 6, 2010

DESAIN RUMAH ONLINE?

Model rumah minimalis saat ini banyak digandrungi masyarakat. Aneka ragam desain bertebaran di internet. Tentunya amat membantu orang yang bukan arsitek ataupun desainer bangunan dalam perencanaan rumah. Bahkan kini ada desain rumah online. Tidak perlu repot-repot pergi, cukup di depan komputer menggunakan website dan email saja. Banyak sekali iklan - iklan desain rumah dengan model ini seiring dengan perkembangan pengguna internet di Indonesia yang konon mencapai 5 juta pertahun pertumbuhanya.

Tahukah anda apakah desain online itu? bagaimana cara kerjanya? bagaimana hasilnya? Apakah bisa diaplikasikan di lapangan? Beberapa informasi ini mungkin bisa anda gunakan sebagai acuan sebelum anda memilihnya.

Desain online secara harafiah diartikan sebagai merancang sesuatu dengan cara berkomunikasi dalam dunia maya. Merancang sesuatu selalu berhubungan dengan sketsa atau gambar. Demikian juga dengan desain rumah. Gambar yang akan direncanakan, terlebih dahulu harus memiliki konsep yang jelas. Seorang desainer akan bertanya atau paling tidak menggali informasi dari kliennya - pemilik rumah- dalam menentukan model dan ukuran rancanganya. Proses komunikasi antara desainer dan pemilik rumah inilah yang dilakukan dengan media internet.

Ada segi positif dan tentu saja ada segi negatifnya dalam proses desain seperti ini. Dari ssisi waktu, cara ini sangat efektif bagi pegawai, karyawan atau pekerja yang sibuk sehingga tidak punya banyak waktu untuk bertatap muka dengan desainer. Disamping itu juga lebih praktis. Apabila jarak antara pemilik rumah dengan desainer sangat jauh, di lain kota misalnya, tentu hal ini menjadi solusi terbaik.Proses komuniksai bisa di lakukan dengan media e-mail atau jejaring sosial yang sudah menjadi kebiasaan bagi kita semua.

Namun ada juga dampak negatif yang ditimbulkan. Keterbatasan email atau bahasa tulis menyebabkan antara kedua orang tersebut tidak bisa langsung bertatap muka. Tentu saja faktor kepercayaan menjadi sangat penting bagi pemilik rumah. Bagi beberapa orang yang tidak mudah percaya pada orang yang baru dikenal, tentunya akan sangat sulit dilakukan. Kedua, tentunya kita tidak bisa memastikan domisili atau lokasi yang jelas, background maupun kapasitas desainer yang akan kita pilih sebelum bertemu langsung.

Selain komunikasi yang baik, presisi sangat penting dalam dunia desain. Hal ini hanya bisa didapat apabila sang desainer datang ke lokasi dan melakukan pengukuran. Tentu saja dengan ini akan menjamin bahwa gambar yang dihasilkan benar-benar bisa dilaksanakan. Dari berbagai pengalaman di proyek, penulis sering menemui gambar yang tidak sesuai dengan ukuran di lokasi, bahkan sulit dilaksanakan. Walaupun memnag tidak ada desain yang sempurna. Namun dengan survey di lokasi, kemungkinan kesalahan ini bisa diminimalisasi.

Hasil desain online tentunya sama saja dengan desain langsung. Yang paling penting adalah anda sebagai pemilik rumah merasa puas dengan hasil desain tersebut. Kualitas desain ini sangat dipengaruhi oleh kapasitas dan pengalaman desainer, dan juga intensitas berkomunikasi dengan pihak pemilik.

Dalam desain online, biasanya anda diharuskan mentransfer sejumlah uang sebagai down payment (DP) atau tanda jadi. Besaran DP tergantung dari ketentuan tiap desainer. Kisaranya antara 20%-30%. Kemudian anda diharuskan mengisi form yang sudah disediakan pada situs desainer. Isian inilah yang akan menjadi acuan dasar bagi pihak desainer dalam menentukan rancanganya. Pada tahap pertama setelah anda membayar DP, maka anda akan memperoleh gambar denah dan tampak depan. Apabila desain awal ini masih belum sesuai dengan pemilik, maka desainer akan membuat revisi 1 atau 2 kali.

Tahap kedua, dilajutkan dengan gambar detail. Sebelumnya anda biasanya harus melakukan pembayaran lagi kepada desainer 30-40%. Pada tahap ini akan dibuat gambar potongan, rencana pondasi, rencana atap, rencana lantai dan detail-detail lainya.

Tahap ketiga adalah estimasi biaya atau rencana anggaran biaya (RAB ) rumah. Setelah semua gambar sudah disetujui oleh pemilik, maka desainer akan membuat RAB sesuai dengan gambar rencana. Sebelum tahap ini dilanjutkan biasanya pembayaran ketiga juga harus dilakukan. Kisarannya antara 20-30% dari total biaya desain.


Nah semua sekarang terserah Anda. Setiap hal akan mempunyai kelebihan maupun kekuranganya.

Selamat membangun Rumah

Wednesday, September 29, 2010

Rumah dengan kesan manis didaerah serang

Rumah berikut ini rencananya akan dibangun di daerah Serang, Banten. Rumah dengan kesan manis, simpel, serta masih mengadopsi sedikit cita rasa minimalis ini adalah permintaan dari Ibu Tia. Kesan manisnya kentara dari warnanya yang sedikit mencolok.









Tampak Depan










Tampak Perspektif










Tampak Perspektif










Tampak Belakang Perspektif










Tampak Belakang