Showing posts with label Plafon. Show all posts
Showing posts with label Plafon. Show all posts

Wednesday, September 5, 2012

Artikel Plafon: BERBAGAI MACAM JENIS PLAFON

Dalam postingan sebelumnya sudah dibahas sebagian jenis-jenis plafon yang biasa digunakan untuk rumah hunian dengan menampilkan beberapa contoh gambarnya. Namun dari berbagai jenis plafon itu masing-masing tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya, yang bisa dijadikan pertimbangan dalam menentukan pilihan plafon jenis apa yang akan di rumah anda.
1. Plafon Triplek
Plafon jenis ini merupakan pilihan plafon yang terfavorit digunakan sebelum orang mengenal gypsum. Bahan utama untuk membuat plafon ini adalah kayu digunakan sebagai rangka dan triplek 6 mm untuk plafonnya. Kenapa triplek 6 mm? Mempertimbangkan menurunnya kwalitas triplek yang beredar dipasaran sekarang ini (dulu 4 mm saja sudah cukup). Jika memakai triplek yang tipis, nanti akan terlihat bergelombang.
Kelebihan Plafon Triplek. Karena rangkanya terbuat dari kayu maka tidak perlu dikhawatirkan jika saat pemasangan intalasi listrik akan dipijak oleh instalator.
Kekurangan Plafon Triplek. Pada umumnya sambungan triplek akan kelihatan, jika anda menginginkan kesan datar tanpa sambungan akan sulit diwujudkan. Dalam beberapa waktu setelah pemasangan akan kelihatan warna kekuningan jika dicat dengan warna putih (biasanya akan cepat muncul apabila tripleknya kurang bagus)
2. Plafon Gypsum
Saat ini, plafon jenis inilah yang paling banyak digunakan. Selain mudah dalam pengerjaan dan juga ketersediaan bahan dengan harga yang lebih bervariasi. Material yang digunakan sebagai rangka untuk plafon  gypsum bisa bervariasi, biasanya menggunakan metal furing dan ada juga yang memakai kayu. Penggunaan material kayu sebagai rangkanya, akan bisa menjawab kekhawatiran terhadap saat pemasangan/perbaikan instalasi listrik akan sulit karena rangka plafon gypsum tidak bisa dipijak. Namun jika rumah anda bertingkat, sebaiknya pada lantai bawah dianjurkan menggunakan rangka metal furing saja. Toh.., apabila ada perbaikan instalasi listrik, instalatornya pun tidak akan masuk dan merayap di dalam plafon tersebut.
Kelebihan Plafon Gypsum. Selain cepat dalam pengerjaan, hasilnyapun lebih rapi. Karena sambungan papan gypsum bisa dibuat tidak kelihatan sama sekali (pastikan menggunakan jasa tukang plafon yang ahli). Model atau bentuk plafonpun akan bisa diwujudkan sesuai dengan keinginan anda, karena sudah tersedia bermacam-macam les profil, motif panel papan tengah dan material pendukung lainnya. Bentuk plafon gypsum bisa dibuat berbagai bentuk, ada yang bertingkat (drop ceiling), kubah (dome) dan lain sebagainya.
Kekurangan Plafon Gypsum. Plafon ini tidak tahan air, dalam artian jika terjadi kebocoran pada atap, sifat gypsum akan menyerap air sehingga bebannya akan bertambah berat yang bisa mengakibatkan ambruk. Namun anda bisa mengantisipasinya dengan melobangi gypsum pada bagian mana yang digenangi air dan kemudian perbaiki kebocoran atap anda.
3. Plafon Kayu atau Lambersering
Lambersering adalah kayu olahan yang dibuat bentuk menjadi lembaran-lembaran ( 1 x 9 cm ) dan kemudian dikeringkan dengan oven untuk mengurangi kadar airnya agar saat pemasangan nanti tidak ada penyusutan lagi. Finishing akhir plafon lambersering lazimnya dicat impra supaya kelihatan natural (warna kayu). Biasanya digunakan untuk plafon bagian luar bangunan.
Kelebihan Plafon Lambersering. Lebih artistik dan cenderung menciptakan suasana ruangan menjadi klasik.
Kelemahan Plafon Labersering. Pengerjaan lebih sulit dan lama. Harga lebih mahal dibanding dengan plafon gypsum.
4. Plafon Metal (tin ceiling)
Material dasar dari plafon ini adalah lempengan metal tipis yang di-embos sehingga tercetak berbagai macam motif ukiran dan kemudian difinish dengan cat minyak. Untuk saat ini motif atau corak ukir pada tin ceiling sanggat kental dengan unsur klasik.
Kelebihan Plafon Metal. Anti air, anti rayap dan tahan lama.
Kekurangan Plafon Metal. Harga sangat mahal.


Friday, July 13, 2012

Artikel: PLAFON

Kata plafon berasal dari kata plafond (bahasa Perancis), yang berarti langit-langit. Ceiling (bahasa Inggris) istilah yang lebih sering digunakan dalam pekerjaan bangunan. Langit-langit (ceiling atau plafon) adalah permukaan interior bagian atas sebuah ruangan.
Penggunaan plafon awalnya hanya bertujuan untuk menutupi struktur bagian atas sebuah ruangan, baik itu struktur beton lantai atas ataupun rangka kuda-kuda atap. Namun sekarang ini, penggunaan plafon juga mempunyai peranan penting dalam mendesain sebuah ruangan. Sangat erat kaitannya dengan penataan cahaya (penataan lampu).
Para designer pun selalu menggunakan unsur ini dalam merancang sebuah kamar tidur. Aneka macam materialpun sudah mendukung untuk membentuk plafon yang diinginkan, mulai dari triplek, gypsum, lambersering dan aluminium (sering untuk bagian luar). Penanganan finishingnya juga beragam, ada yang menggunakan cat, meng-ekspos dengan cara hanya melapisi coating atau cat impra, dan bahkan melukisnya. Semua tergantung selera dan kemampuan penggunanya…
Pada desain kamar tidur ini menunjukkan begitu dominannya peranan plafon pada ruangan ini. Cekukan plafon pada dinding bahagian jendela dimanfaatkan sebagai penutup rail gorden. Penempatan lampu untuk pencahayaan memanfaatkan pola desain plafon. Pemilihan warna dan material serta desain antara langit-langit, dinding dan lantai memberikan kesan yang menyatu, apik dan elegan.

Photo diambil dari: gharexpert

Wednesday, July 11, 2012

Contoh Plafon: PLAFON DENGAN MOTIF KLASIK YANG MENARIK

Inovasi terhadap material bahan bangunan memang tidak pernah berhenti. Tujuannya tak lain adalah berusaha memenuhi segala keinginan konsumen. Seperti halnya juga dengan plafon dimana yang selama ini biasa kita temui material plafon adalah triplek, kayu (lambersering), gypsum, aluminium, fiberglas dan eternit (yang satu ini jarang digunakan, karena konon dikabari mengandung asbes yang bisa mengganggu kesehatan).
Saat ini ada yang disebut 'tin ceiling' yakni plafon yang dibuat dari sejenis metal tipis yang dipress dengan berbagai macam potif yang diinginkan. Keunggulan jenis plafon ini jelas sangat tahan lama, anti air dan anti rayap.
Bagi penggemar rumah yang bergaya klasik akan terakomodasi keinginannya dengan plafon jenis ini. Sangat banyak pilihan motifnya dan apalagi jika pandai mengkombinasikannya dengan bahan atau material lain sehingga penampilan plafon rumah akan jadi lebih elegan.
Plafon diatas adalah merupakan kombinasi antara tin ceiling, gypsum dan kayu. Mengedepankan tin ceiling sebagai unsur klasik yang ditampilkan dan menggunakan kayu sebagai pembungkus balok untuk mempertegasnya serta memanfaatkan gypsum agar tampilan plafon tidak monoton.


Contoh gambar diambil dari: Gharexpert

Sunday, July 8, 2012

Contoh Plafon: KOMBINASI PLAFON GYPSUM DAN KAYU

Menggunakan beberapa jenis material plafon menjadi alternatif yang cukup menarik untuk diterapkan pada rumah anda. Seperti pada gambar berikut dimana pada bagian dalam plafon digunakan material berunsur kayu sedangkan pada drop ceilingnya menggunakan gypsum. Paduan dua material ini saja sudah memberikan nilai artistik tersendiri sehingga tidak perlu menambahkan ornamen lainnya.


Contoh gambar diambil dari: Gharexpert





Contoh Plafon: DROP CEILING GYPSUM

Menentukan jenis atau bentuk plafon yang akan diterapkan pada rumah anda sebaiknya dilakukan dengan cermat. Hal ini dilakukan agar plafon yang dipasang nanti benar-benar cocok dengan ruangan di bawahnya. 
Saat ini sangat beragam bentuk dan keinginan orang terhadap plafon rumahnya. Plafon minimalis dengan konsep drop ceiling (bertingkat) sangat banyak diminati. Namun ada juga yang tidak menyukainya (terlalu kaku, katanya) atau sudah lumrah.
Ada cara lain yang mungkin bisa menjadikan plafon drop ceiling terlihat sedikit klasik. Dengan membentuk pola pada bagian dalam plafon serta menambahkan dengan les profil dan beding, akan sendirinya menghilangkan kesan minimalis yang kaku. Ditambah lagi dengan menambahkan lampu chandelier di tengah plafon tersebut.


Contoh gambar diambil dari: Gharexpert