Showing posts with label arsitektur. Show all posts
Showing posts with label arsitektur. Show all posts

Monday, September 3, 2012

Denah Rumah Ukuran 11 x 23 m

Denah Rumah Ukuran 11 x 23 m

DENAH LANTAI 1 - DENAH LANTAI 2 - DENAH ATAP

TAMPAK DEPAN - TAMPAK SAMPING KANAN

Tuesday, June 26, 2012

Menggunakan Cahaya Alami untuk Menambah Kenyamanan Rumah Tinggal


Unsur pencahayaan dalam design rumah merupakan salah satu faktor dalam menciptakan kenyamanan pada ruangan serta mendukung kegiatan yang berlangsung di setiap ruangan.
Secara garis besar untuk mendukung/menata pola pencahayaan pada bangunan harus memperhatikan beberapa faktor sebagai berikut :

Pencahayaan Alami
  1. Arah jatuhnya sinar matahari. ( terkait dengan posisi rumah terhadap arah datangnya sinar/cahaya matahari )
  2. Waktu penyinaran yang terbatas ( antara pukul 06.00 – 18.00 ) ( siang hari )
  3. Efek penyinaran, langsung/tidak langsung terhadap kegiatan yang ada di dalam ruangan.
  4. Pengaruh cuaca – cuaca yang akan timbul.
ilustrasi pencahayaan kamar
Penggunaan cahaya alami terutama cahaya pagi sangat dibutuhkan di dalam ruang dikarenakan cahaya pagi bersifat menyehatkan.
Untuk mengatur kualitas cahaya matahari pada pagi hari sesuai dengan yang diinginkan, dapat dilakukan dengan cara :

  • Memaksimalkan bukaan melalui ventilasi agar cahaya dapat masuk kedalam ruangan.tanpa menganggu kenyamanan
  • Menggunakan vegetasi sebagai filter cahaya matahari.
  • Sinar matahari yang tinggi dapat mengakibatkan kesilauan baik itu secara langsung maupun pantulan cahaya, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan kanopi sebagai penghalang/peneduh.

Pencahayaan Buatan

Dalam pencahayaan pada bagian dalam ruang sangat mempengaruhi dari aktivitas kegiatan dan fungsi dari bangunan. karena dapat memberikan suasana yang berbeda di dalam ruangan
Pencahayaan buatan atau lampu dapat memberikan kesan yang tidak membosankan terhadap sebuah bangunan atau ruang, dan pencahayaan buatan dapat menciptakan suasana yang berbeda pada ruangan, mulai dari bentuk dan warna yang dipakai.

ilustrasi cahaya buatan
Cara ini dapat dipakai dengan menggunakan cahaya lampu baik lampu untuk dalam rumah maupun luar rumah misalnya :
  1. Type lampu Up-Down Light
  2. Type lampu Projector
  3. Type lampu Ground
  4. Type lampu lampu Floodlight
  5. Type lampu Under Water
  6. dsb
Bagi anda yang punya ide dan masukan silakan dituangkan dalam kolom komentar agar bisa berbagi pengetahuan.
Terima kasih sebelumnya.... !

Saturday, March 31, 2012

Rumah Memanjang Kebelakang dengan lebar depan 8 m

Memiliki tanah dengan lebar kurang lebih 8 m dan memanjang kebelakang merupakan kersulitan tersendiri untuk memiliki rumah dengan jumlah ruang yang dibutuhkan.
Ini adalah denah rumah dengan lebar tanah sekitar 8 m, 3 kamar tidur dilantai bawah dan 1 kamar tidur dilantai atas. 
Untuk type atap, tampak depan/samping/belakang, kusen bisa dilakukan dengan berbagai variasi design sesuai kebutuhan.


Wednesday, March 21, 2012

Denah Rumah Ukuran 10 x 10 m

Rumah dengan ukuran 10 x 10 m, dengan variasi tata ruang dan atap bisa dipakai sebagai alternatif dalam melakukan pembangunan rumah dengan ukuran bujur sangkar.
Design atap bisa disesuaikan selera dan kebutuhan dengan berbagai variasi.
( gambar dibawah hanya sebagai salah satu contoh variasi yang bisa dilakukan)

DENAH RUMAH

RENCANA TAMPAK DEPAN

Thursday, March 8, 2012

Denah Rumah 2 Lantai, Ukuran lahan 10 x 11 m

Ukuran tanah yang sempit dan berbatasan langsung dengan rumah tetangga tanpa ada ruang yang cukup untuk ruang terbuka merupakan permasalahan yang paling banyak terjadi, penataan ruang yang baik adalah dengan menata jendela/ventilasi agar cukup cahaya serta adanya sirkulasi udara didalam ruang.
Penempatan taman belakang/samping merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh adanya ruang terbuka sehingga cahaya dan sirkulasi udara cukup bagi ruangan.

DENAH LANTAI 1

DENAH LANTAI 2

TAMPAK DEPAN - TAMPAK BELAKANG

TAMPAK SAMPING KIRI - TAMPAK SAMPING KANAN
Ukuran tanah 10 x 11 m
Bagian samping kiri kanan dan belakang berbatasan langsung dengan rumah tetangga.
Bagian depan berbatasan dengan jalan.

Monday, February 27, 2012

Denah Rumah Ukuran 10,8 m x 22,5 m

Ukuran tanah Lebar 10,8 m memanjang kebelakang.
Dinding Samping kiri dan kanan langsung berbatasan dengan tanah tetangga.
Sisa tanah yang ada ada pada bagian depan dan belakang sesuai kebutuhan.

Denah Rumah

Tampak Depan

Tampak Samping Kanan

Tampak Samping Kiri
Tampak Belakang
Penempatan Ruang Tamu pada bagian depan
Dengan Ruang Keluarga akan memberi privasi bagi aktivitas keluarga
Penempatan beberapa ruang tidur pada bagian belakang disertai dengan bagian depan kamar yang langsung berhadapan dengan ruang terbuka memberi ruang yang cukup nyaman dengan penambahan taman hijau.

Saturday, December 31, 2011

Gambar Design Masjid Besar 2D


Gambar berikut meliputi : ( design berikut hanya sebatas konsep awal )
  • Denah lantai 1 dan 2
  • Tampak depan
  • Tampak Samping kiri dan kanan
  • Tampak Belakang

Lantai 1
Lantai 2
Tampak S Kiri
Tampak S. Kanan
Tampak Belakang

__________________________________________________________________
Download PDF.file

Wednesday, November 9, 2011

Ruang Terbuka Hijau Perkotaan


Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah :
Bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi (endemik, introduksi) guna mendukung manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu :
  • Keamanan
  • Kenyamanan
  • Kesejahteraan
  • dan Keindahan wilayah perkotaan tersebut.
Permintaan akan pemanfaatan lahan kota yang terus tumbuh dan bersifat akseleratif untuk pembangunan berbagai fasilitas perkotaan, termasuk kemajuan teknologi, industri dan transportasi, selain sering mengubah konfigurasi alami lahan/bentang alam perkotaan juga menyita lahan-lahan tersebut dan berbagai bentukan ruang terbuka lainnya. Kedua hal ini umumnya merugikan keberadaan RTH yang sering dianggap sebagai lahan cadangan dan tidak ekonomis.
Di lain pihak, kemajuan alat dan pertambahan jalur transportasi dan sistem utilitas, sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan warga kota, juga telah menambah jumlah bahan pencemar dan telah menimbulkan ketidak nyamanan di lingkungan perkotan.
Untuk mengatasi kondisi lingkungan kota seperti ini sangat diperlukan RTH sebagai suatu teknik bioengineering dan bentukan biofilter yang relatif lebih murah, aman, sehat, dan menyamankan

Berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat diklasifikasi menjadi :
  1. Bentuk RTH alami (habitat liar/alami, kawasan lindung) dan 
  2. Bentuk RTH non alami atau RTH binaan (pertanian kota, pertamanan kota, lapangan olah raga, pemakaman
Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya diklasifikasi menjadi :
  1. Bentuk RTH kawasan (areal, non linear), dan
  2. Bentuk RTH jalur ( koridor, linear),
Berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasi menjadi :
  1. RTH kawasan perdagangan,
  2. RTH kawasan perindustrian,
  3. RTH kawasan permukiman,
  4. RTH kawasan pertanian, dan
  5. RTH kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman, hankam, olah raga, alamiah.

Status kepemilikan RTH diklasifikasikan menjadi :
  1. RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah (pusat, daerah), dan
  2. RTH privat atau non publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik privat.

Wednesday, August 10, 2011

Memanfaatkan Tanaman sebagai Pengusir Nyamuk dan Taman Rumah

Masalah nyamuk  adalah masalah sehari hari yang tidak pernah hilang dari lingkungan kita, banyak cara untuk mengusir nyamuk, berikut langkah langkah membuat rumah/lingkungan bebas nyamuk :

Maksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami
Sifat nyamuk adalah suka bersarang di lingkungan yang lembab, dingin, dan gelap. Upayakan agar bangunan rumah memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan alami. Selain jendela, penggunaan genteng kaca, glassblock dan fiber transparan bisa memaksimalkan pencahyaan alami di kamar mandi atau ruangan lain.

Hilangkan genangan air di sekitar rumah 
Seluruh tempat penampungan air di sekitar rumah, seperti bak mandi, ember, tempayan, atau alas pot bunga harus dijaga kebersihannya dan tutup dengan rapat agar tidak menjadi tempat bertelur nyamuk.
  • Sampah dan barang bekas yang bisa menampung air hujan bisa didaur ulang. Pastikan juga selokan dan talang air bebas dari sampah dan tidak tergenang air.

  • Kolam di taman bisa diberi beberapa ekor ikan sebagai predator alami larva nyamuk.

Jaga kebersihan rumah dan lingkungan
  • Hindari menggantung baju di gantungan dalam waktu lama karena bisa menjadi hunian yang nyaman bagi nyamuk.

  • Demi kesehatan, sebaiknya ternak ditempatkan terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.

Cegah nyamuk dengan memasang kelambu atau kasa nyamuk di lubang ventilasi atau jendela.
Gunakan anti nyamuk yang aman.
  • Letakkan anti nyamuk dengan jarak 1,5 meter dari manusia.

  • Pastikan sirkulasi udara baik agar obat anti nyamuk, baik berbentuk bakar atau semprot, tidak mengganggu pernapasan.

Pangkas tanaman yang terlalu rimbun
  • Tanaman yang berdaun rimbun bisa menjadi hunian yang disukai nyamuk, karena itu pangkaslah daun-daun yang terlalu rimbun secara berkala.

Beberapa jenis tanaman yang memiliki aroma yang sangat dibenci nyamuk :

Geranium
Tanaman bernama latin pelargonium citrosa yang umumnya ditanam di luar rumah ini mengandung zat citronella yang mampu mengusir nyamuk. Cara mengusir nyamuk adalah dengan cara menggoyang-goyangkan helaian daun atau tertiup angin dan menghasilkan aroma khas.
Tanaman geranium sekurang-kurangnya memiliki tiga varian, yakni citrosa mosquito fighter, cirosa queen of lemon, dan citrosa lady diana.

Lavender
Selain tampilannya menarik berwarna keunguan, bunga lavender mengeluarkan aroma wangi yang dapat menghindari gigitan nyamuk. Caranya, gosok-gosokkan saja bunga lavender ke kulit. Tubuh pun akan relatif terlindung dari gigitan nyamuk. Karena aromanya wangi, lavender juga sering dipakai sebagai aromaterapi.

Serai wangi
Tanaman serai tak hanya andal di dapur sebagai bumbu masak, batang dan daunnya ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk. Perlu diketahui, tanaman serai wangi mengandung zat-zat, seperti geraniol, metilheptenon, terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal.

Sitronelal memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, sitronelal dapat menyebabkan kematian nyamuk akibat kehilangan cairan secara terus-menerus.

Zodia
Tanaman zodia (evodia suaveolens) ini dikenal berasal dari Papua. Masyarakat Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan zodia tertentu sebelum masuk ke hutan agar terlindungi dari serangan serangga, khususnya nyamuk.
Zodia mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool yang dapat membantu mengusir nyamuk.
Biasanya, tanaman ini ditanam dalam pot dan merupakan tanaman yang ditanam dalam ruangan (indoor plant). Namun, tidak ada masalah jika tanaman ini ditumbuhkan di halaman rumah.

Rosemary
Tanaman bunga ini mampu mengeluarkan aroma khas yang dibenci nyamuk. Tanaman ini akan tumbuh baik di bawah sinar matahari dan membutuhkan air yang cukup. Bunga rosemary cocok ditanam di pot atau tanah di dekat jendela atau pintu.
Kecombrang
Tumbuhan yang juga memiliki sebutan kantan, kincung (Medan), siantan (Malaysia), kaalaa (Thailand) atau honje ini merupakan sejenis tumbuhan rempah. Bahkan, bunga, buah, serta biji kecombrang ini kerap kali dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Bunga ini dikenal dapat mengusir nyamuk.

Akar wangi
Tumbuhan ini dikenal dapat mengendalikan populasi nyamuk demam berdarah. Apalagi jika bukan karena bau menyengat yang menjadi aroma khas akar wangi. Jika obat pengusir nyamuk bisa digunakan di dalam ruangan, sejumlah tanaman ini bisa menjadi "tameng" Anda saat melakukan aktivitas di luar ruangan tanpa terganggu nyamuk. Anda dan keluarga pun bisa bernafas lega tanpa khawatir gangguan nyamuk.

sumber : kompas.com

Saturday, July 23, 2011

Istana Kepresidenan Yogyakarta - Gedung Agung Yogyakarta

Soekarno - Presiden RI
Syafruddin Prawiranegara - Presiden RI / Ketua PDRI
Assaat - Pemangku Sementara
Jabatan Presiden RIS
Soeharto - Presiden RI

Baharuddin Jusuf Habibie - Presiden RI
Abdurrahman Wahid - Presiden RI
Megawati Soekarno Putri - Presiden RI
Susilo Bambang Yudoyono - Presiden RI
 

Istana yang dibangun di atas lahan seluas 43.585 meter persegi ini dikenal dengan nama Gedung Agung.
Penamaan itu, berkaitan dengan salah satu fungsi gedung utama istana, yaitu sebagai tempat penerimaan tamu-tamu agung.
Gedung Agung ini merupakan salah satu dari enam Istana Kepresidenan RI, yaitu :
  1. Istana Negara dan Istana Merdeka (Jakarta)
  2. Istana Bogor (Bogor)
  3. Istana Cipanas (Cipanas)
  4. Istana Tampak Siring (Bali)
Riwayat pembangunan Gedung Agung bermula dari prakarsa Anthonie Hendriks Smissaert, Residen Belanda ke-18 di Yogyakarta (1823-1925), yang ingin memiliki kantor sekaligus kediaman resmi bagi Residen Belanda di Yogyakarta. Maka pada bulan Mei 1824 gedung ini mulai dibangun oleh arsitek A. Payen yang dipilih langsung oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu.
Proses pembangunannya sendiri sempat tertunda karena pecahnya Perang Diponegoro (1825-1830) yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa (Java Oorlog). Setelah perang usai, proses pembangunan dilanjutkan dan selesai pada tahun 1832.
Ketika gempa bumi melanda Yogyakarta pada 10 Juni 1867, bangunan Gedung Agung sempat ambruk, kemudian dibangun kembali dan selesai pada tahun 1869.
 Seiring dengan peningkatan status administratif Yogyakarta dari karesidenan menjadi provinsi pada 19 Desember 1927, gedung utama di kompleks Gedung Agung ini digunakan sebagai kediaman Gubernur Belanda di Yogyakarta. Beberapa Gubernur Belanda yang pernah mendiami gedung ini, antara lain J.E Jesper (1926-1927), P.R.W van Gesseler Verschuur (1929-1932), H.M. de Kock (1932-1935), J. Bijlevel (1935-1940), dan L. Adam (1940-1942).
Sedangkan, pada masa pendudukan Jepang, istana ini menjadi kediaman resmi Koochi Zimmukyoku Tyookan, penguasa Jepang di Yogyakarta (1943-1945).
Setelah Indonesia merdeka, pada 6 Januari 1946, Gedung Agung menjadi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, seiring dijadikannya Yogyakarta sebagai ibukota sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak itu, Gedung Agung menjadi tempat tinggal Presiden Soekarno beserta seluruh keluarganya, sedangkan Wakil Presiden Mohammad Hatta tinggal di gedung yang terletak di sisi utara Gedung Agung (sekarang Korem 072/Pamungkas).
 Di Istana Kepresidenan ini pula Jenderal Sudirman dilantik menjadi Panglima Besar TNI pada 3 Juni 1947 dan menjadi pimpinan angkatan perang RI pada 3 Juli 1947.
Pada saat terjadi Agresi Militer Belanda II, 19 Desember 1948, Yogyakarta dikuasai tentara Belanda dibawah pimpinan Jenderal Spoor. Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat Pemerintah RI pun diasingkan ke luar Jawa, kemudian kembali lagi ke Gedung Agung pada 6 Juli 1949. Bertepatan dengan pindahnya Presiden RI ke Jakarta pada 28 Desember 1949, Gedung Agung tidak lagi menjadi tempat tinggal presiden.
Ketika Soeharto menjadi Presiden RI ke-2, sejak 17 April 1988 Gedung Agung digunakan untuk penyelenggaraan Upacara Parade Senja pada setiap tanggal 17, acara perkenalan dan perpisahan taruna-taruna Angkatan Udara (AU). Bahkan sejak 17 Agustus 1991, secara resmi Istana Kepresidenan Yogyakarta digunakan sebagai tempat memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan untuk Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ini, Gedung Agung berfungsi sebagai tempat menginap presiden dan wakil presiden jika sedang berada di Yogyakarta.
Kompleks bangunan di Gedung Agung terdiri dari beberapa bangunan, yaitu :
  1. Bangunan Gedung Utama
  2. Wisma Negara
  3. Wisma Indraphrasta
  4. Wisma Sawojajar
  5. Wisma Bumiretawu
  6. dan Wisma Saptapratala.
Di dalam Gedung Utama terdapat ruang utama bernama Ruang Garuda yang difungsikan sebagai ruang resmi untuk menyambut para tamu negara dan tamu khusus lainnya.
Selain kelima wisma tersebut, sejak 20 September 1995, kompleks Seni Sono seluas 5.600 meter persegi yang terletak di sebelah selatan Gedung Agung, yang semula milik Departemen Penerangan, kini menjadi bagian dari Istana Kepresidenan Yogyakarta. Gedung yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan koleksi benda-benda seni, pameran, dan tempat pertunjukan kesenian ini semula adalah bangunan kuno yang dibangun Belanda pada tahun 1911 dan terakhir digunakan sebagai kantor berita Antara.
Di halaman serambi depan Gedung Agung tampak dua buah patung raksasa Dwarapala (penjaga pintu) setinggi 2 meter. Selain itu, terdapat sebuah tugu Dagoba, yang oleh masyarakat Yogyakarta disebut Tugu Lilin, setinggi 3,5 meter, yang terbuat dari batu andesit dan senantiasa menyalakan api semu, melambangkan kerukunan beragama, antara agama Hindu Siwa dan agama Buddha. Konon, patung-patung tersebut berasal dari Desa Cupuwulatu, sebuah daerah di sekitar Candi Prambanan.

Patung Dwarapala (penjaga pintu) di Gedung Agung
Di bagian depan kanan Gedung Utama terdapat ruangan yang diberi nama Ruang Soerdiman untuk mengenang perjuangan Panglima Besar Soedirman dalam memimpin gerilya melawan Belanda. Di ruangan inilah dulu Panglima Besar Soedirman meminta izin kepada Presiden Soekarno, untuk meninggalkan kota dalam rangka memimpin perang gerilya melawan Belanda. Selain itu, di bagian depan kiri Gedung Utama terdapat ruangan yang diberi nama Ruang Diponegoro, untuk mengenang perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda. Dalam ruangan ini tampak pula lukisan beliau sedang menunggangi kuda.
Di sisi selatan Gedung Utama terdapat kamar tidur presiden beserta keluarga, sedangkan di sisi utara terdapat kamar tidur yang disediakan bagi wakil presiden beserta keluarga, dan tamu negara atau tamu-tamu agung lainnya. Sementara di halaman belakang Gedung Agung tumbuh pepohonan besar yang dedaunannya tumbuh lebat sehingga bangunan istana tampak rindang.
Secara umum, sejak didirikan dua abad yang lampau hingga kini, bangunan kompleks Istana Kepresidenan Yogyakarta tidak banyak perubahan, bentuknya sama seperti ketika selesai dibangun pada tahun 1869. Di ruangan ini pulalah kabinet Republik Indonesia dilantik tatkala ibu kota negara pindah ke Yogyakarta. Pada dinding ruangan yang bersejarah ini tergantung gambar-gambar pahlawan nasional, di antaranya gambar Pangeran Diponegoro, R.A. Kartini, Dokter Wahidin Soedirohusodo, dan Tengku Cik Di Tiro.
Gedung Agung berlokasi di pusat Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
Lokasi gedung ini berada di sebelah barat Benteng Vredeburg, Monumen Serangan Umum 1 Maret, dan Taman Pintar. Di sebelah selatan gedung ini terdapat Bank Indonesia Cabang Yogyakarta, Kantor Pos Besar Yogyakarta, dan Keraton Yogyakarta.
Akses menuju Gedung Agung letaknya persis di ujung selatan Jalan Malioboro. Di samping itu, gedung ini juga relatif dekat dari Bandara Adi Sucipto (sekitar 8 km), dari Terminal Giwangan (sekitar 6 km), dari Stasiun Lempuyangan (sekitar 3 km), dan dari Stasiun Tugu (sekitar 1 km).
Fasilitas pendukung yang terdapat di Gedung Agung adalah perpustakaan, mushola, toilet, ruang pertemuan, ruang pertunjukkan, dan halaman parkir yang rindang dan luas.