Thursday, March 20, 2008

Membangun Rumah Dengan Biaya Rp 2jt/m2 Kebawah?

Harga minyak bumi di pasaran dunia sudah menembus level $100/barrel nya, bagi banyak pihak jelas akan sangat berdampak, khususnya jelas bagi bidang usaha yang saya tekuni yaitu properti. Bayangkan saja berdasarkan informasi harga baja terakhir saya dapatkan adalah mencapai 12rb/kg untuk jenis IWF 200, sedangkan untuk besi beton sebagai contoh saja besi ∅ 8mm (bukan yang full) sudah mencapai 43rb/btg. Bisa dibayangkan berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah 2 lantai dengan luas 120m2 (untuk beberapa wilayah bahkan harus diurug cukup tinggi supaya terhindar dari banjir, seperti di daerah kelapa gading). Kalau tahun kemarin untuk membangun sebuah rumah dengan desain modern minimalis (spesifikasi bahan kualitas menengah) mungkin membutuhkan dana sebesar 2-2,5jt/m2, jelas tahun ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Alternatifnya bagi sebagian orang adalah dengan membeli rumah yang sudah jadi atau membeli apartemen yang supply dari pengembang saat ini cukup banyak pilihan dengan ragam alternatif pembiayaan yang cukup meringankan, tapi bagi sebagian orang yang ingin memiliki rumah yang desainnya sesuai dengan keinginan sendiri dengan dana yang pas-pasan, kenaikan harga material ini jelas membuat kepala jadi lieur (bhs. Sunda: pusing). Lalu apa yang harus dilakukan? Menunda membangun rumah impian Anda, namun resikonya harga material akan lebih naik lagi, atau tetap membangun dengan resiko pembangunan berhenti di tengah jalan karena dana yang ada tidak cukup untuk mengimbangi kenaikan harga. Dua-duanya jelas bukan pilihan yang menentramkan hati.

Jadi sebaiknya harus bagaimana?

Saran saya adalah tetap membangun tetapi dengan perencanaan yang matang. Carilah konsultan arsitek atau yang sekaligus kontraktor yang berpengalaman dalam menangani proyek dengan tight budget, sehingga rumah impian Anda tetap dapat terwujud dengan tidak menghilangkan aspek keamanan, kenyamanan, dan keindahan suatu bangunan. Sekedar gambaran singkat agar rumah dengan biaya 2jt/m2 bisa dilaksanakan, antara lain lakukan pengujian tanah bila belum diketahui kedalaman tanah kerasnya agar pondasi dapat dibuat seefisien mungkin.

Mengapa saya menyarankan mencari konsultan/kontraktor yang berpengalaman dalam menangani proyek tight budget, agar dengan pengalaman mereka struktur bangunan rumah Anda dapet di desain seefisien mungkin dan tetap aman tanpa menggunakan FK (Faktor Keamanan/Safety Factor) yang terlalu besar (sebagai contoh saja, baru-baru ini saya diminta untuk membuat perkiraan RAB rumah tinggal oleh calon klien saya dan setelah saya periksa menurut pengalaman saya ada beberapa yang bisa dihemat pada desain struktur yang dibuat oleh konsultannya. Antara lain adalah menggunakan besi baja dengan diameter yang lebih kecil terutama untuk kolom praktisnya).

Selain pada bagian struktur, pemilihan material finishing juga berpengaruh banyak dalam mengurangi biaya bangun rumah, namun juga perlu dilihat dengan apakah sesuai dengan desain arsitekturalnya. Contohnya adalah dinding kita dapat menggunakan material yang bisa di ekspos sehingga penggunaan semen untuk plesteran dan acian dapat berkurang, serta tidak perlu menggunakan cat dinding, serta upahpun akan mengalami penghematan. Anda juga dapat melakukan alternatif finishing untuk mengganti batu tempel, contohya dengan mencamprot dinding, agar tetap terlihat ada motifnya tapi tetap murah yang dikombinasikan dengan cat eksterior.

Dengan dilakukannya berbagai efisiensi baik dari segi upah dan bahan (menggunakan material alternatif), maka membangun rumah impian Anda yang aman, nyaman, indah serta tidak terlihat murahan tetap bisa terwujud, dengan harga 2jt/m2 ke bawah.

Selamat membangun rumah!

No comments:

Post a Comment