Sampai tulisan ini dibuat rekor harga minyak dunia telah menembus USD125.98, dan pemerintah Indonesia sendiri telah mengumumkan akan menaikkan harga BBM non subsidi (perkiraan sebesar 30%). Hal ini jelas akan berdampak besar bagi banyak sektor, khususnya yang akan saya bahas yaitu properti dan konstruksi.
Beberapa waktu yang lalu saya pernah membuat suatu tulisan dengan judul “Membangun Rumah Dengan Biaya Rp 2jt/m2 kebawah?”, dengan kenaikan harga BBM dan minyak dunia ini mungkin harga tersebut sudah tidak relevan lagi untuk saat ini. Kenapa? Karena banyak instrumen harga dalam membangun rumah yang juga berubah. Misalnya saja bila harga minyak dunia mengalami kenaikan maka secara otomatis harga material lainnya juga akan mengalami penyesuaian, antara lain besi, baja, semen, dll. Dengan adanya kenaikan BBM ini maka harga akan mengalami peningkatan 2x, pertama dari sisi produksi (pengaruh dari harga minyak mentah dunia) dan yang kedua adalah dari sisi distribusi (penyaluran dari tempat produksi hingga ke proyek).
Selain harga material yang mengalami kenaikan, upahpun juga mengalami kenaikan (bagian ini yang seringkali luput dari pihak owner untuk mengestimasi kenaikan harga bangunan). Karena tekanan akibat naiknya harga BBM, otomatis para tukang juga akan meminta penyesuaian upah agar mereka bisa mencukupkan kebutuhan hidup mereka juga.
Pertayaannya sekarang adalah dengan kenaikan harga BBM mencapai 30% dan minyak dunia mencapai USD125, berapa dana yang harus disediakan untuk membangun rumah, khususnya type minimalis, di kota Jakarta saat ini? Perhitungan kasar saya adalah minimal dana yang dibutuhkan adalah 2,5 jt/m2, tergantung desain yang dibuat serta material yang dipakai. Namun untuk estimasi awal, material yang dipakai adalah penutup lantai keramik 40x40 s/d granite tile 60x60, penutup atap genteng keramik atau beton, struktur beton, pondasi telapak, dinding bata, cat tembok ex spectrum, kusen kamper finish melamik, pintu panel, sanitair TOTO standar atau Amstad. Harga serta spesifikasi ini berlaku untuk system cost and fee, jadi belum termasuk dengan fee kontraktor/konsultan Anda. Harga ini jangan tolong jangan di bandingkan dengan harga dari pemborong yang berani murah, karena sepengalaman saya biasanya berusaha mengirit dari struktur (karena tidak terlihat, dan ini sangat berbahaya, yang rugi adalah Anda sendiri untuk jangka panjangnya), karena saya tahu masih ada yang berani dengan harga murah tapi kualitas diragukan.
Ok, saya harap tulisan saya kali ini juga bisa membantu Anda yang ingin membangun rumah, tulisan berikutnya saya akan membahas lebih mendalam lagi soal efek kenaikan BBM ini. Untuk pertanyaan dan konsultasi bisa menghubungi email saya tekywidjaja@yahoo.com atau menghubungi via telp saja, bagi yang di Jakarta supaya lebih jelas, di 021-99652934. Selamat membangun!
Beberapa waktu yang lalu saya pernah membuat suatu tulisan dengan judul “Membangun Rumah Dengan Biaya Rp 2jt/m2 kebawah?”, dengan kenaikan harga BBM dan minyak dunia ini mungkin harga tersebut sudah tidak relevan lagi untuk saat ini. Kenapa? Karena banyak instrumen harga dalam membangun rumah yang juga berubah. Misalnya saja bila harga minyak dunia mengalami kenaikan maka secara otomatis harga material lainnya juga akan mengalami penyesuaian, antara lain besi, baja, semen, dll. Dengan adanya kenaikan BBM ini maka harga akan mengalami peningkatan 2x, pertama dari sisi produksi (pengaruh dari harga minyak mentah dunia) dan yang kedua adalah dari sisi distribusi (penyaluran dari tempat produksi hingga ke proyek).
Selain harga material yang mengalami kenaikan, upahpun juga mengalami kenaikan (bagian ini yang seringkali luput dari pihak owner untuk mengestimasi kenaikan harga bangunan). Karena tekanan akibat naiknya harga BBM, otomatis para tukang juga akan meminta penyesuaian upah agar mereka bisa mencukupkan kebutuhan hidup mereka juga.
Pertayaannya sekarang adalah dengan kenaikan harga BBM mencapai 30% dan minyak dunia mencapai USD125, berapa dana yang harus disediakan untuk membangun rumah, khususnya type minimalis, di kota Jakarta saat ini? Perhitungan kasar saya adalah minimal dana yang dibutuhkan adalah 2,5 jt/m2, tergantung desain yang dibuat serta material yang dipakai. Namun untuk estimasi awal, material yang dipakai adalah penutup lantai keramik 40x40 s/d granite tile 60x60, penutup atap genteng keramik atau beton, struktur beton, pondasi telapak, dinding bata, cat tembok ex spectrum, kusen kamper finish melamik, pintu panel, sanitair TOTO standar atau Amstad. Harga serta spesifikasi ini berlaku untuk system cost and fee, jadi belum termasuk dengan fee kontraktor/konsultan Anda. Harga ini jangan tolong jangan di bandingkan dengan harga dari pemborong yang berani murah, karena sepengalaman saya biasanya berusaha mengirit dari struktur (karena tidak terlihat, dan ini sangat berbahaya, yang rugi adalah Anda sendiri untuk jangka panjangnya), karena saya tahu masih ada yang berani dengan harga murah tapi kualitas diragukan.
Ok, saya harap tulisan saya kali ini juga bisa membantu Anda yang ingin membangun rumah, tulisan berikutnya saya akan membahas lebih mendalam lagi soal efek kenaikan BBM ini. Untuk pertanyaan dan konsultasi bisa menghubungi email saya tekywidjaja@yahoo.com atau menghubungi via telp saja, bagi yang di Jakarta supaya lebih jelas, di 021-99652934. Selamat membangun!
No comments:
Post a Comment