Kenapa Butuh Perencanaan Jalan Raya
Perencanaan Jalan Raya |
Menurut fungsinya jalan-jalan raya itu dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
- Jalan utama
- Jalan sekunder
- Jalan penghubung.
- Jalan penghubung.
Jalan Utama
Adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani lalu lintas kendaraan bermotor yang amat padat dan ramai, jalan utama ini menghubungkan kota besar satu sama lain dan menghubungkan kota besar dengan pusat -pusat produksi dan dengan pusat-pusat pelabuhan (laut, sungai, udara).
Jalan Sekunder
Adalah jalan raya yang digunakan untuk melayani lalu lintas kendaraan bermotor yang cukup padat dan cukup ramai antara kedua kota besar dengan kota lainnya yang lebih kecil dengan daerah-daerah di sekitarnya.
Jalan Penghubung
Adalah jalan raya yang menghubungkan dua jalan yang lebih besar dari pada jalan penghubung itu sendiri seperti jalan utama dengan jalan utama, jalan utama dengan jalan sekunder, jalan sekunder dengan jalan sekunder.
Menurut berat kendaraan yang lewat, jalan raya dibagi dalam beberapa golongan kelas yakni :
Geometrik Jalan Raya |
Perencanaan Geometrik Jalan Raya |
Perkerasan Jalan Raya |
Perkerasan Jalan Raya |
Jalan kelas I, Jalan kelas II A, II B, II C dan kelas III. Makin berat kendaraan-kendaraan yang melalui suatu jalan, makin berat pula syarat-syarat yang ditentukan untuk pembuatan jalan itu.
Aspal atau bitumen ialah suatu bahan yang penting sekali untuk pembuatan pengerasan jalan, fungsi aspal ialah sebagai bahan pengikat batu-batu satu sama lainnya, sebagai bantalan dan sebagai pelindung agar air tidak masuk ke dalam celah-celah batu.
Untuk pembuangan air di sepanjang jalan perlu dibuatkan parit-parit yang menampung air dan badan jalan, bila badan jalan terletak diatas tanah timbunan tidak perlu ada parit karena air sudah dengan sendirinya akan mengalir ke samping. Untuk tubuh jalan yang terbuat terutama dari penggalian harus dibuatkan saluran air yang disebut gorong-gorong.
Kerusakan jalan adalah suatu masalah yang sangat penting oleh karenanya maka perlu sekali mendapat perhatian dan di perhitungkan sebelumnya.
Jalan itu terus menerus dilalui oleh kendaraan-kendaraan, orang-orang dan hewan-hewan, maka pada suatu suatu waktu jalan menjadi rusak karena pengaruh lalu lintas, di samping kerusakan-kerusakan jalan yang di sebabkan oleh bencana alam: misalnya gempa bumi, tanah longsor dan cuaca.
Jalan-jalan yang rusak harus segera diperbaiki, kerusakan jalan yang berlangsung dengan berlarut-larut dan yang tidak segera diperbaiki akan menyebabkan biaya perbaikan dan bahan yang berlipat ganda karena akan semakin rusak dan naiknya bahan serta upah kerja.
Untuk memperbaiki permukaan jalan yang rusak karena adanya lubang-lubang yang dalam haruslah lubang-lubang itu diisi dengan batu-batu pecah hingga penuh, jika jumlah lubang-lubang itu sedikit maka batu-batu pecah yang di masukkan ke dalam lubang-lubang itu di padatkan dengan alat timris tangan, jika jumlah lubang-lubang itu banyak sekali sehingga meliputi permukaan jalan yang beratus-ratus meter panjangnya maka untuk memadatkan batu-batu pecah yang beratus-ratus meter panjangnya, maka untuk memadatkan jalan yang diisi batu pecah tersebut harus digunakan mesin penggilas. lubang yang akan ditambal harus dikerok dulu dinding-dindingnya sehingga berbentuk persegi atau persegi panjang dan kasar.
Batu-batu, pasir dan kotoran yang terdapat di dalam lubang-lubang harus dibuang hingga bersih. kalau perbaikan jalan itu sudah sangat besar maka sebelum mengadakan perbaikan jalan itu sudah sangat besar maka sebelum mengadakan perbaikan perlu sekali dibuat rencana perbaikan itu dilaksanakan perlu sekali diadakan pengawasan yang keras dan ketat.
Perencanaan Jalan Raya |
Perencanaan Jalan Raya |
Perencanaan Jalan Raya |
Anda Juga Bisa Membaca Artikel Lain Tentang Teknik Sipil :
Cara Belajar Ilmu Teknik Sipil
Cara Mudah Membuat Skripsi Teknik Sipil
No comments:
Post a Comment