Gambaran Umum tentang Beton
Beton merupakan fungsi dari bahan penyusunnya yang terdiri dari Bahan Semen Hidrolik (Portland cement), Agregat Kasar, Agregat Halus, Air, dan Bahan Tambah ( Admixture atau Additive ). Untuk mengetahui dan mempelajari perilaku elemen gabungan atau Bahan – bahan penyusun beton tersebut tentunya kita harus memiliki pengetahuan mengenai karakteristik masing – masing komponen tersebut.
Menurut Nawy (1985 : 8 ) beliau mendefenisikan beton sebagai sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya. Dengan demikian , masing – masing komponen tersebut harus dipelajari sebelum mempelajari beton secara keseluruhan.
Perencana (engineer ) dapat mengembangkan pemilihan material yang layak komposisinya sehingga diperoleh beton yang efisien, memenuhi kekuatan batas yang disyaratkan oleh perencana dan memenuhi persyaratan serviceability yang dapat diartikan juga sebagai pelayanan yang handal dengan memenuhi criteria ekonomi.
Dalam usaha untuk memahami karakter bahan penyusun campuran beton sebagai dasar perancangan beton, maka Depertemen Pekerjaan Umum melalui LPMB banyak mempublikasikan standar – standar yang berlaku. DPU-LPMB memberikan defenisi tentang Beton sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halut, agregat kasar, dan Air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan membentuk masa padat (SK.SNI T-15-1990-03:11).
Masalah yang dihadapi seorang perencana adalah bagaimana merencanakan komposisi dari bahan – bahan penyusun beton tersebut agar dapat memenuhi spesifikasi tekhnik yang ditentukan atau sesuai spesifikasi tekhnik dalam kontrak atau permintaan pemilik.
Paramater – parameter yang paling mempengaruhi kekuatan beton adalah :
- - Kualitas Semen
- - Proporsi semen terhadap Campuran
- - Kekuatan dan kebersihan agregat
- - Interaksi atau adhesi antara pasta semen dengan agregat.
- - Pencampuran yang cukup dari bahan – bahan pembentuk semen
- - Penempatan yang benar,penyelesaian dan pemadatan beton
- - Perawatan beton
Kandungan klorida tidak melebihi 0.15% dalam Beton yang diekspos dan 1% bagi beton yang tidak diekspos.Selain kualitas bahan penyusunnya anda juga harus memperhatikan kualitas pelaksanaan dalam pembuatan beton. Karena kualitas pekerjaan konstruksi sangat dipengaruhi oleh pelaksana pekerjaan beton langsung. Seperti yang disampaikan ahli konstruksi L.J Murdock dan K.M Brock mengatakan “ kecakapan tenaga kerja adalah salah satu factor penting dalam produksi suatu bangunan yang bermutu, dan kunci keberhasilan untuk mendapatkan tenaga kerja yang cakap adalah pengetahuan dan daya tarik pada pekerjaan yang sedang dikerjakan.
Demikianlah tulisan tentang gambaran umum Beton ini anda bisa membaca tulisan lainnya yang membahas secara lengkap tentang bahan – bahan penyusun beton serta parameter – parameter yang mempengaruhi kualitas beton.
Semoga Bermanfaat.
Sumber referensi : Teknologi Beton (Ir. Tri Mulyono, MT )
Baca Juga Artikel Lain tentang :
No comments:
Post a Comment